Thinkpads

Lifestyle Blog

Bagaimana Hubungan Kesehatan Jantung dengan Kesehatan Kognitif?

Kita telah lama mengetahui bahwa penyakit dan kondisi yang menyumbat pembuluh darah jantung juga menyumbat pembuluh darah di seluruh tubuh, termasuk otak. Semuanya bermuara pada kerusakan arteri, pembuluh darah yang penting untuk aliran darah dan pengiriman oksigen ke organ. Kerusakan arteri menyebabkan penyumbatan arteri, yang menyebabkan penyakit jantung dan serangan jantung, stroke, penyakit pembuluh darah perifer, dan demensia vaskular.

Sementara itu, penyakit Alzheimer dulu dianggap sebagai proses yang berbeda, karena otak penderita Alzheimer tampaknya penuh dengan protein berbentuk tabung kusut (neurofibrillary tangles). Namun, semakin banyak penelitian yang menghubungkan demensia Alzheimer dengan faktor risiko yang sama yang menyebabkan penyakit jantung, stroke, penyakit pembuluh darah perifer, dan demensia vaskular: obesitas, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan diabetes.

Buktinya substansial: penelitian menunjukkan bahwa orang dengan faktor risiko ini secara signifikan lebih mungkin mengembangkan penyakit Alzheimer. Sementara itu, penelitian juga menunjukkan bahwa orang dengan penyakit Alzheimer telah secara signifikan mengurangi aliran darah otak, dan studi otopsi menunjukkan bahwa otak yang terkena Alzheimer juga dapat mengalami kerusakan pembuluh darah yang signifikan.

Para peneliti sekarang fokus pada mengapa hal ini terjadi apa hubungannya? Tampaknya aliran darah otak yang baik adalah kunci untuk membersihkan protein tubular yang dapat menumpuk dan menjadi kusut di otak pasien Alzheimer, jadi satu hipotesis kuat adalah bahwa apa pun yang mengurangi aliran darah otak dapat meningkatkan risiko Alzheimer, dan sebaliknya, apa pun yang meningkatkan aliran darah dapat mengurangi risiko Alzheimer.

Bahkan jika seseorang memiliki riwayat keluarga demensia, khususnya demensia Alzheimer, dan bahkan jika mereka sudah memiliki gangguan kognitif ringan (pelupa, kebingungan), mereka masih dapat mengurangi risiko terkena demensia hanya dengan menjalani gaya hidup sehat jantung. Itu berarti minimal 150 menit per minggu aktivitas, pola makan nabati yang bertujuan untuk setidaknya lima porsi buah dan sayuran setiap hari, menghindari makanan beracun seperti biji-bijian olahan, tambahan gula, natrium, dan lemak jenuh, menghindari atau berhenti merokok, dan membatasi penggunaan alkohol sebanyak mungkin.